Gaji double

Kisah Orang Sukses

Selasa, 07 Juli 2009

Terkesan di Seoul

Suatu kali saya dikirim perusahaan tempat saya bekerja untuk pergi ke Seoul-Korea Selatan. Judulnya sih perjalanan dinas, tetapi saya lebih suka menyebutnya perjalanan wisata. Betapa tidak, hampir 2 minggu di sana saya lebih banyak diajak jalan-jalan keliling kota daripada melakukan pekerjaan kedinasan. Tapi kalau saya bilang jalan-jalan, jangan dibayangkan seperti pengertian orang Indonesia pada umumnya ya, santai....pelan-pelan, pandang sana-pandang sini, nawar ini itu. As you know-lah, segala sesuatunya di sana harus dilakukan dengan cepat-cepat. Karena saya nggak mau rugi, jadi saya protes aja sama pemandunya ( orang Korea yang fasih berbahasa Indonesia ). Untung protes saya diperhatikan! Sesungguhnya, bukan soal cepat-cepat itu yang sangat mengesankan saya selama di Seoul. Ada satu peristiwa, yang sangat mengubah pribadi saya sampai saat ini. Ketika itu saya pulang dari belanja dan pulang ke tempat penginapan dengan menggunakan Busway. Saya berdiri di dalam Busway yang penuh itu sambil kerepotan membawa tas-tas belanjaan saya. "Huh! Tau begini naik taxi ! Tapi taxi harganya mahal, nek!! Ah, sudahlah, belum tentu bisa 2 x ada di Seoul", pikir saya. Tiba-tiba seseorang sesama penumpang yang mendapat tempat duduk di depan saya berdiri (yang tentu saja tidak saya kenal ) memberi saya isyarat agar saya meletakkan tas-tas saya di pangkuannya. Of course, mister! dengan senang hati.......
Beberapa kali saya ke Jakarta - Tangerang pp pada jam-jam karyawan/pekerja berangkat dan pulang kerja naik bus kota. Tau sendiri kan, pada jam-jam itu pasti penumpang berjubelan mirip sarden di dalam kaleng. Jadi kalau saya dalam kondisi mendapat tempat duduk, saya selalu ( catat : selalu ) menawarkan bantuan saya kepada penumpang di dekat saya untuk meletakkan tas bawaannya ( jika ada ) di pangkuan saya. Reaksinya macam-macam lho. Ada yang menolak secara halus, ada yang mau tapi nengokin saya dan tasnya melulu, dan yang parah nih ada yang menolak mentah-mentah sambil memandang saya dengan tatapan curiga. Waduh!! Padahal tampang saya nggak kriminal lho...... Untuk perlakuan yang terakhir itu, saya sih tenang-tenang aja....PIECE !!!!

1 komentar:

  1. Yah itulah indonesia, sebenarnya di bilanh salah juga nggak sih bisa mungkin terlalu berhati hati karena tahu sendiri di negara kita ini, banyak yang menyelewengkan amanat yang sudah di berikan dengan alasan kepepet atau lupa, he...he...artikel yang menarik Mba Petty, by the way tangerang dimana ya? salam dari BBM

    BalasHapus