Gaji double

Kisah Orang Sukses

Jumat, 24 Juli 2009

Kisah-Kisah di Perjalanan

Salah satu hobby saya adalah travelling, pergi pulang dengan kendaraan umum rasanya nikmat banget. Termasuk kisah-kisah yang terjadi di dalam kendaraan umum itu.
Suatu hari saya naik bus dalam perjalanan pulang dari suatu tempat. Belum terlalu malam sih, jadi kendaraan banyak yang sudah penuh. Kalau saya menunggu yang agak kosong, pasti saya akan kemalaman sampai di rumah. Jadi saya putuskan untuk tetap naik bus walaupun dari jauh sudah kelihatan banyak penumpang yang berdiri. Waktu saya naik, ternyata ada satu tempat duduk. Dalam hati saya mikir, kok aneh ya orang -orang yang berdiri di dekat kursi kosong itu kok ggak duduk di situ. Ah, emang gue pikiran ! Dengan cepat saya duduk di sebelah seorang wanita yang tampaknya cuek abis. Baru beberapa menit bus berjalan, eh, saya mendengar si wanita menggumam. Saya pikir bicara dengan saya. Ternyata tidak ! Wanita itu ngomong sendiri, semakin lama semakin keras dengan nada marah-marah, walaupun kata-katanya nggak bersambungan. Mati aku ! Orgil ! Keder juga nih. Tapi untuk pindah sudah terlambat! Untuk tempat berdiripun sudah nggak ada tempat. Orang-orang yang berdiri dekat tempat duduk saya cuma senyum-senyum aja memandang saya yang celingak-celinguk ketakutan. Tegaaaa deh.....


Di bus yang lain pada perjalanan saya yang berbeda, saya duduk di sebelah seorang kakek-kakek. Orangnya sih ramah, si kakek yang memulai pembicaraan. Sebagai bangsa yang santun, ya saya sambut saja sapaan si kakek. Tapi semakin ke sini-sininya, kayaknya mulai ada nggak yang beres deh. Dari yang mulai nanya masalah pribadi terus ngajak kawin! Hah !? Ampun dah ! Tua-tua klubbing....eh tua-tua keladi....eh tua-tua miring.........


Saya pernah naik angkot yang penuh sesak. Untung saya duduk dekat pintu. Di tengah perjalanan, seorang laki-laki di sebelah kanan saya muntah-muntah. Ada aroma minuman keras. Penumpang yang lainnya marah-marah, suasana gaduh. Di tengah jalan laki-laki itu turun. Keadaan jadi lebih tenang. Waktu saya turun dari angkot dan mau membayar ongkos....., lho dompet saya raib....., penumpang yang tersisa baru sadar, kalau sebenarnya kejadian muntah-muntah tadi cuma aksi tiptu-tipu. Sopir angkotnya tahu, tapi nggak mungkin ngasih informasi ke penumpang, kan ? Untung saya dibebaskan dari biaya angkotnya. Apppeeessss.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar